Sejak dahulu terutama sebelum penemuan AC, teknik pendinginan pasif sudah banyak dikembangkan dan dipakai. Sebagai contoh adalah windcatcher atau penangkap angin diadopsi untuk rumah Joglo. Namun seiring berjalannya waktu teknik pendinginan pasif banyak ditinggalkan terutama dikota besar karena alasan keamanan dan kualitas udara yang buruk. Untuk itu, pendinginan pasif yang dibahas adalah teknik yang realistis dipakai saat ini saja.
Secara arsitektur pendinginan pasif ini lebih kearah mengurangi intensitas kalor yang masuk ke ruangan. Teknik arsitektur ini antara lain membuat overhang pada jendela kaca, pemilihan material dinding dan atap. Overhang berfungsi menghalau kalor radiasi berlebihan dari sinar matahari namun membiarkan pantulan sinar diffus dari overhang masuk ke jendela. Hasil dari penambahan overhang ini adalah pencahayaan alami yang terjamin namun kalor tidak ikut masuk karena sebagian besar diserap overhang. Untuk memaksimalkan fungsi overhang disarankan memilih kaca dengan lapisan anti sinar UV dan tirai horisontal agar cahaya matahari dapat dikendalikan namun kalor tidak ikut masuk.
Pemilihan material bangunan juga dapat mengurangi kalor yang masuk ke ruangan. Untuk Indonesia material dinding bangunan dipilih dengan resistansi termal tinggi sehingga kalor akan cenderung tersimpan di dinding. Atap dibuat dengan insulasi termal yang baik, jika atapterbuat dari beton maka lahan diatas bisa dimanfaatkan untuk roof garden. Batu bata dan beton adalah contoh material yang memiliki resistansi termal tinggi dan cocok untuk wilayah tropis.
Teknik pendinginan pasif yang terakhir adalah dengan cara fisika dan biologi. Secara fisika, ruangan dapat dibuat agak tinggi sesuai kapasitas maksimal ruangan sehingga sirkulasi udara lancar. Panas mungkin terjadi akibat kurangnya kadar O2 dan berlebihnya kadar CO2, untuk itu ventilasi harus tetap dijaga baik dengan bukaan atau AC. Ruangan yang besar dapat dihias dengan pancuran air atau alternatif yang tidak berisik adalah kolam air agar kalor yang berlebih dalam ruangan ditangkap oleh air dalam proses penguapan (kalor laten). Teknik biologi adalah dengan menambah unsur tanaman di dalam dan diluar ruangan. Fotosintesis oleh tanaman dapat mengurangi CO2 dan menghasilkan O2, kehadiran tanaman juga dapat menyejukkan secara psikologis. Beberapa tanaman tertentu juga berfungsi sebagai penyerap radiasi elektromagnetik dan penghilang bau. Tanaman di luar gedung atau rumah juga dapat menghalau radiasi matahari yang diterima bangunan baik langsung maupun dengan menyerap radiasi yang dipantulkan tanah. Alternatif untuk gedung tinggi atau apartemen adalah dengan menanam vertikal garden di balkon dan roof garden di atap beton. Dari sumber energyefficiencyindonesia.info diketahui bahwa cara pasif ini mampu menurunkan suhu ruangan sekitar 4oC. Jika suhu rata-rata Indonesia sekitar 31,52oC, maka dengan pendinginan pasif suhu ruangan menjadi 27,52oC. Sedangkan suhu nyaman untuk aktifitas manusia adalah sekitar 22oC sampai 24oC, jadi AC hanya digunakan untuk menurunkan 4oC saja.


